Yang paling perlu diperhatikan dalam membentuk band adalah:
1. Visi & Mimpi Untuk Sukses
Dia boleh hebat bermusik, dia boleh jago bikin lagu, dia juga boleh
tanpa tandingan ketika nyanyi, tapi tanpa visi dan mimpi yang jelas, itu
semua omong kosong. Personil band harus punya visi yang sama. Saya
ingin meminjam lirik Laskar Pelangi-nya Nidji, ‘mimpi adalah kunci untuk
menaklukkan dunia’.
Menyatukan visi bermusik sebuah band itu perlu untuk menjaga keutuhan
sebuah band. Perbedaan visi bermusik antar anggota bisa membuat sebuah
band akhirnya bubar atau anggotanya mengundurkan diri. Hal ini
disebabkan setiap anggota punya visinya sendiri tentang musik yang ingin
dimainkannya, baik sekarang maupun di kemudian hari. Maka tiap anggota
band perlu saling mengetahui dan menerima visi bermusik anggota lainnya
ini serta saling menyesuaikan.
2. Punya Conecting & Chemistry Antar Personil
Kadang-kadang ketika membuat band, banyak yang merasa tak menemukan
koneksi antar personil. Koneksi itu dalam bentuk komunikasi personal,
emosi lagu yang dibuat, dan feel ketika membuat aransemen. Kekompakan
itu penting, tapi komunikasi dalam hal apapun, menjadi lebih penting.
Banyak band yang bubar atau ditinggalkan personilnya karena perasaan
yang tidak enak, dipendam dan akhirnya “meledak” menjadi emosi tak
terkontrol yang meruntuhkan kebersamaan band itu.
3. Kesatuan Hati.
Disini maksudnya agar anggota band saling akrab satu sama lain, sehingga
terjadi keterpautan emosi antar anggota. Keterpautan ini memudahkan
permainan musik yang padu. Caranya misalnya nonton bareng, nangis
bareng, ketawa bareng, diskusi bareng, dsb. Tampaknya remeh, tapi
percayalah sisi emosi seperti ini membantu kesehatian antar personil.
Ini akan memberi efek saling memiliki dan saling melengkapi.
4. Mencintai Musik[nya]
Mencintai musiknya, menjadi hal yang sangat krusial ketika membentuk
band. Banyak band yang berkibar sekarang, lahir dari pengaruh musical
yang beragam. Ada personil yang suka rock, pop, jazz atau mungkin
dangdut. Tidak masalah selama mereka sepakat dan sehati mencintai musik
yang mereka sepakati untuk mainkan. Kalau main pop, cintailah pop.
Kalau main rock, cintailah rock. Sense of Belonging itu akan membantu
menikmati musik yang mereka mainkan. Enjoy.
===
Setelah melewati fase pembentukan band tadi, lantas jalan tidak
menjadi lebih mudah. Secara musical karya mereka masih perlu diuji oleh
pendengar dan penikmat musik yang lebih luas. Ada beberapa hal yang bisa
membantu meningkatkan kemampuan musical dan mempelajari selera musikal
masyarakat, tanpa harus ‘melacur” ikut arus trend saja.
1. Meningkatkan Wawasan Musikal
Buat seorang musisi, dalam level apapun, pengetahuan soal musik itu
sangat penting. Seorang musisi mengekpresikan dirinya lewat alat musik
yagn dikuasainya. Alhasil, wawasan musical itu jadi penting sekali.
Penguasaan pengetahuan musik akan membantu musisi dalam berekspresi,
memainkan serta menciptakan musik. Sekadar catatan, dalam sejumlah
wawancara yang penulis lakukan, banyak musisi yang merasa cukup dengan
pencapaiannya sekarang dan tidak merasa perlu belajar lebih baik. Sayang
sekali…
2. Meningkatkan Penguasaan Instrument
Makin mahir si musisi itu memainkan alat musiknya, jelas makin baik.
Apalagi kemudian bisa menguasai alat musik lain yang tidak menjadi core
musiknya. Proses musical dan lahirnya karya apik, bisa muncul dari
banyak instrument. Ketika musisi itu punya kemampuan yan terus
meningkat, proses penciptaan karya itu juga akan meningkat secara
kuantitas dan kualitas.
3. Latihan Personal
Maksudnya memainkan instrument musik tanpa rencana terlebih dahulu.
Pokoknya mainkan saja instrumentnya mengikuti kata hati. Hal ini berguna
untuk meningkatkan kemampuan musisi mengekspresikan dirinya, mengenali
dan mencurahkan emosinya melalui instrument musik. Musisi besar sekelas
Mick Jagger, Paul McCartney atau Iwan Fals dalam banyak wawancara selalu
mengatakan mereka sampai sekarang masih berlatih dan berlatih.
4. Latihan Bersama [Ngejam]
Maksudnya suatu band secara bersama-sama memainkan alat musiknya
masing-masing tanpa ada rencana terlebih dahulu. Pokoknya masing-masing
anggota memainkan saja instrumentnya mengikuti kata hatinya
masing-masing, sambil mendengarkan permainan anggota-anggota lainnya
serta saling berusaha menyesuaikan permainan masing-masing dengan
permainan anggota-anggota lainnya.
Hal ini penting dan berguna agar masing-masing anggota band saling
mengenal kebiasaan anggota-anggota lainnya dan dapat saling menyesuaikan
permainannya dengan permainan anggota-anggota lainnya. Tujuan akhirnya
agar permainan band itu bisa semakin padu dan harmonis.
Banyak aransemen bagus dan legendaries, lahir ketika personilnya
latihan bersama. Ketika mereka menemukan chemistry dan emosi tertumpah,
biasanya akan lebih lepas.
5. Mengasah Kepekaan & Keindahan
Musik tak hanya bicara aransemen, tapi juga lirik lagu. Akan lebih
menyenangkan ketika masing-masing personal band ini, mau mencoba
mendengarkan dan membaca hal-hal lain yang membantu kepekaannya
berkarya. Gitaris coba mendengar harpa, drummer coba mendengar gendang,
atau kibordis mencoba mendengar gitar akustik.
Kemudian penulis lirik coba banyak membawa karya satra, menonton
teater atau menyimak puisi-puisi yang bagus. Tidak harus membuat lirik
yang ribet dan sok sastrawi, tapi menyentuh ranah kepekaan akan
keindahan. Paling tidak bisa menjadikan lagu itu nyaman dan enak
dinyanyikan dengan liriknya.
6. Memperluas Wawasan Berpikir
Musisi tidak harus sarjana, tidak harus doktor. Lulusan SMA atau lebih
rendah juga tidak dilarang. Tapi dia harus berani membekali diri dengan
wawasan dan pandangan yang lebih luas supaya karyanya juga tidak
kacangan. Meluaskan wawasan berpikir itu perlu supaya seorang musisi
dapat menciptakan lirik-lirik lagu yang indah, menyentuh perasaan dan
mengena ke pendengar lagu-lagunya.
Lagu dengan lirik macam ini dapat bertahan disukai pendengarnya lebih
lama alias dikenang orang. Selain itu dengan wawasan berpikir yang luas
memudahkan seorang musisi dalam menggali dan menciptakan beragam jenis
musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar